Saturday, June 1, 2013

Masa Remaja :)



1.    Masa remaja adalah periode yang penting
Periode ini dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun memiliki  dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu, dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minta yang baru.
2.    Masa remaja adalah masa peralihan
Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengenai peran yang dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan perilaku anak-anak maka mereka akan diminta  untuk berperilaku sesuai dengan usianya, namun  pada kebalikannya jika individu mencoba  untuk berperilaku seperti orang dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
3.    Masa remaja adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, perubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat  lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu:
a.  Peningkatan emosionalitas.
b. Perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual.
c. Perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru.
d.  Karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan
e.  Kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.
4.    Masa remaja adalah usia bermasalah
Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan yaitu: pertama, pada saat anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak  untuk  dibantu  oleh  orang  tua  atau  guru, sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
5.    Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku  sebisa  mungkin  sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk  meyakinkan  dirinya  yaitu  dengan  menggunakan  simbol  status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
6.    Masa remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa  remaja  ini  seringkali  ditakuti  oleh  individu  itu  sendiri  dan  lingkungan. Gambaran-gambaran  negatif  yang  ada  dibenak  masyarakat  mengenai perilaku remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini membuat  para  remaja  itu  sendiri  merasa takut untuk menjalankan  perannya  dan  enggan meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya.
7.    Masa remaja adalah masa yang tidak realistis
Remaja  memiliki  kecenderungan  untuk  melihat  hidup  secara  kurang  realistis, mereka  memandang  dirinya  dan  orang  lain  sebagaimana mereka inginkan dan bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya, aspiriasi  yang  tidak  realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi  keluarga, teman. Semakin  tidak  realistis  aspirasi  mereka  maka  akan  semakin  marah  dan  kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.
8.    Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype  remaja dan menciptakan impresi bahwa mereka  mendekati  dewasa. Mereka merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti  orang  dewasa  sringkali  tidak  cukup,  sehingga  mereka  mulai  untuk memperhatikan  perilaku  atau  simbol  yang  berhubungan  dengan status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan  obat-obatan  bahkan melakukan hubungan seksual.